Minggu, 22 September 2013

Mimpi Masa Kecil

1.Jepang

Sudah puluhan tahun aku masih ingat betul apa saja yang pernah aku khayalkan.Aku hanya ingin mengetahui dan mengunjungi negara sakura yaitu Jepang. Aku penasaran sekali, mereka cepat bangkit dari semua penderitaan dan musibah yang mereka alami.
Bom atom, stunami. Mereka motivator terbaik.Dalam pikiranku, apa ya, resepnya ?! He..he... kayak mau buat kue saja.
Insya Allah aku ingin mengunjungi dan mencari tahu.Lo, biayanya banyak !! jangan menciutkan keinginanku.Aku kan sudah mengatakan Insya Allah.
Nah, teman-teman.Maaf, lo, tetapi ini memang impianku masa kecil.

2.Makkah

Sejak bapakku pulang dari tugas dinas sebagai pasukan perdamaian , insya Allah pasukan Garuda IX di Congo.Aku berangan-angan ingin menunaikan ibadah haji atau umrah.Tujuanku hanya ingin melihat Baitullah Kakbah dan salat disana, seperti cerita bapak yang sudah diumrahkan pemerintah saat bertugas di Congo.
Entah mengapa setiap ada bacaan :Labaika Allahumma labaik......dan seterusnya hatiku bergetar tak karuan.Dan rasa itu tak bisa kubendung atau kubuang. Ini betulan dan tidak bohong.Mungkin saking kepinginnya, ya. He..he. Ada cerita tersendiri saat disukolilo tempat orang latihan manasik haji.

Saat itu aku dengan rombongan dari SDN Kupang Krajan , Surabaya ikut mengantarkan murid-murid latihan manasik haji. Ada beberapa teman guru  yang mengantar termasuk aku dan Bu Nur. Kebetulan aku duduk bersebelahan dengan Bu Nur.

Tatkala petugas pembimbing haji menjelaskan pada semua peserta tatacara thawaf dan rukun serta sunnah saat berhaji atau umrah aku masih memperhatikan, tetapi pada waktu menirukan bacaan : Labaik Allahumma labaik, Labaik kalla syarikalla................dan seterusnya , langsung saja airmataku cebol-bol tak karuan.Aku menangis tersedu-sedu sampai tak bisa kuhentikan, seperti otang ditinggal mati. Airmataku mengalir terus, tangis semakin meluap-luap semakin kudengar bacaan itu.Dan aku bersembunyi di punggung Bu Nur.

" Aduh, Bu Nur, aku tidak bisa berhenti. Bagaimana nih, Bu ?" tanyaku pada Bu Nur sambil terus sesunggukan menahan tangis.
" Ya-ya gak apa-apa, Bu.Coba tarik nafas dalam-dalam  secara pelan-pelan ," Jawab Bu Nur dengan bijak.

Ternyata aku bisa mengatasinya, Allhamdulillah.Untung yang tahu Bu Nur, seandainya semua tahu aku pasti malu, karena bermimpi pergi ke Baitullah.Ya, karena tak mungkin seorang guru tidak tetap dan gaji hanya cukup untuk makan bisa ke Baitullah.Bagaimana menurut kalian, mungkinkah ?

Wis tah, kalian akan tertawa, jika aku ikut ngaji rutin di tingkat RT atau lebih dikenal dengan istilah marhaban
pada waktu posisi berdiri terus berdoa: Allahumma yasirlana ziaroh Makkah Madinah,.....dan seterusnya, aku selalu membayangkan sudah ada di depan Kabbah mencium Hajar Aswad.Gila kan ?! Dan perasaan waktu kecil tidak pernah hilang. Ya Allah , semoga Engkau kabulkan keinginanku ini dan beri kesempatan aku mengunjungi rumahMu, Baitullah.Sebelum Engkau memanggilku pulang .

catatan: ini adalah mimpi, dan aku tak ingin mengakhirinya. Tak ada salahnya dengan sebuah mimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar