Jumat, 11 Oktober 2013

Idolaku,contoh tugas rumah saat libur sekolah


TUGAS LIBUR BERSAMA BAGI SISWA-SISWI  DI SEKOLAH DASAR
Tema “ idolaku “
Cara pengetikan :
1.       Kertas ukuran A 4
2.       Huruf Time new roman
3.       Spasi  1,5
4.       Banyaknya kata = 1000 kata atau 4 – 5 halaman
5.       Ukuran huruf  = 12
6.       Buatlah kerangka karangan agar mempermudah pengembangan cerita

Contoh :

                           Ayah Paling Hebat

Kerangka karangan:
1.       Masa kecil yang menyenangkan
2.       Cita-citaku
3.       Ayah seorang abdi negara
4.       Ayah seorang pemberani
5.       Tugas  ayah telah selesai
6.       Kebahagian ayah
1.       Masa kecil yang menyenangkan
Adzan subuh telah membangunkan ku . Badanku segar sekali, tapi aku tidak langsung mandi. Aku hanya mencuci wajahku, gosok gigi lalu ambil air wudhu. Salat  Subuh dua rakaat  dengan ikhlas dan khusyuk mengharap ridho Allah.Selesai salat  tiba-tiba saja aku teringat masa kecilku .
Aku tersenyum sendiri bila mengingatnya. Aku paling manja sama ayah, meski aku bertemu ayah setiap hari, karena ayah harus kerja maka waktu yang tersedia untukku Cuma sedikit sekali, kecuali pada hari libur.
“ Ayah, mau kemana ?” tanyaku bila Ayah mau pergi kerja.
Aku lalu digendongnya, diputar-putar tubuhku yang kurus dengan penuh sayang, kemudian aku dicium penuh rasa sayang.
“ Ayah mau kerja, Nak, buat beli susumu.Jangan nakal jadi anak yang pintarr,ya!” jawab Ayah.
“ Iya ,Ayah.”
Begitulah setiap pagi kemanjaanku pada Ayah. Aku tersenyum sendiri mengingatnya. Aku jadi rindu sekali ingin bertemu Ayah.
2.Cita-citaku
Aku senang sekali membaca buku tentang pengetahuan , apalagi tentang cerita para ilmuwan misalnya, eistein, merry louise dan banyak lagi, maaf aku lupa namanya.Karena kegemaranku membaca buku para penemu, sehingga membuatku ingin sekali menjadi seperti mereka.
Aku ingi menjadi seorang peneliti dengan seperangkat laboratorium lengkap dan gelas tabung  yang mengelilingiku lengkap dengan miskroskopnya.Ah, itu mimpiku.Namun cita-citaku tak tercapai bahkan berbalik arah, kini aku menjadi  seorang pendidik anak bangsa yaitu , guru. Untungnya masih ada hubungan dengan ilmu pengetahuan.Aku bersyukur sekali, meskipun  cita-cita pertamaku tak terwujud.
Teman-teman semua perlu perjuangan, lo. Aku menjadi seorang guru , karena panggilan jiwa dan mewujudkannya perlu pengorbanan luar biasa. Dan yang terpenting harus ada semangat untuk meraihnya. Ayah bundaku senang sekali melihatku bisa mencapai cita-citaku.
Terutama ayah, senang sekali melihatku berhasil dengan mandiri. Dipeluknya tubuh kurusku penuh kasih sayang.
“ Selamat, ya, semoga bisa membawa amanah mencerdaskan anak bangsa. Jangan lupa harus ikhlas, Nak,” pesan Ayah.
“ Iya, Ayah. Terima kasih.”
Pesan Ayah inilah yang selalu kuingat  dan tak mungkin aku lupakan seumur hidupku.Semua harus ikhlas agar mendapat ridho dari Allah SWT.
2.       Ayah seorang Abdi Negara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar